Terdapat beberapa spesies serangga kecil
yang diketahui dapat berjalan di atas air atau yang lebih dikenal
dengan istilah "water strider" (untuk selanjutnya, Berbagai hal
akan menyebut dengan "serangga" saja). Meskipun permukaan air tampak
terlihat datar oleh mata manusia, untuk makhluk kecil seperti serangga,
air akan tampak seperti sebuah "dinding" yang cukup besar. Dinding ini
diciptakan oleh apa yang disebut dengan tegangan permukaan air. Untuk
berjalan di atas air, yang serangga perlukan hanyalah menaiki dinding
ini. Namun, untuk menaiki dinding tersebut, diperlukan struktur kaki
yang sangat khusus yang hanya dimiliki oleh serangga ini.
Kemampuan serangga untuk berjalan di
atas air adalah kemampuan yang dikembangkan oleh serangga untuk mencari
lahan untuk bertelur atau untuk menghindari pemangsa. Dahulu, awalnya
para ilmuwan mengira bahwa kemampuan serangga untuk mengapung di atas
air ini tampaknya hanya disebabkan oleh karena adanya bahan seperti
lilin yang dikeluarkan oleh kaki serangga dan dikombinasikan dengan
tegangan permukaan air. Namun, kini para ilmuwan akhirnya telah
menemukan bagaimana cara serangga kecil ini berjalan di atas permukaan
air yang sebenarnya.
Gambar mikroskopis dari kaki serangga
mengungkapkan bahwa serangga memiliki rambut halus yang sangat kecil,
yang disebut "microsetae". Rambut tersebut merupakan rambut yang
tersusun menuju pada satu arah dan terdiri dari beberapa lapisan.
Microsetae yang berbentuk seperti jarum ini memiliki ukuran diameter
kurang dari 3 mikrometer, bandingkan dengan diameter rambut manusia yang
dapat mencapai 80-100 mikrometer. Selain microsetae, pada kaki serangga
juga terdapat lekukan-lekukan yang berukuran lebih kecil lagi.
Struktur kaki yang seperti ini akan
memberikan efek hidrofobik (menolak air) yang sangat kuat dan dapat
menahan beban serangga ketika mengambang di atas air. Sehingga para
ilmuwan menyebut kaki serangga ini dengan sebutan superhidrofobik.
Karena rapatnya lapisan-lapisan microsetae serta lekukan-lekukan yang
ada, udara akan terperangkap. Udara yang terjebak dalam ruang yang
terdapat antara microsetae dan lekukan yang berukuran nano tersebut akan
membentuk semacam bantalan udara, yang mencegah kaki serangga basah
oleh air. Selain itu, dengan struktur kaki seperti ini, serangga juga
dapat menahan beban sebesar 15 kali berat tubuhnya tanpa tenggelam.
Serangga juga tampak selalu bergerak
maju dan mundur ketika mengapung. Hal ini dilakukannya untuk menghindari
tubuhnya terendam di dalam air. Karena, serangga tersebut
melayang-layang di atas air dengan menggunakan kaki mereka seperti
dayung. Dan sangat penting bahwa kaki serangga ini tidak basah, karena
untuk menghindari kaki mereka menembus tegangan permukaan air selama
mereka sedang "mendayung". Jika kaki mereka secara tidak sengaja jatuh
melalui permukaan air, mereka harus menghasilkan kekuatan sepuluh kali
dari berat badan mereka untuk kembali lagi ke permukaan.
Serangga ini juga dikenali karena
gerakannya yang cepat, ia dapat mencapai kecepatan 1,5 m/s, kecepatan
yang sangat tinggi mengingat ukuran tubuhnya yang relatif kecil. Untuk
bergerak, serangga ini akan menekan permukaan air dengan pasangan kaki
tengahnya tanpa menembus permukaan air, lalu membentuk cekungan di
permukaan air. Cekungan ini cukup dalam untuk mendorong tubuh serangga
ke depan dan membuat serangga ini melesat dengan kecepatan yang cukup
tinggi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar