Rabu, 21 November 2012

Enigma ( Conlephasma Enigma )

 http://livingwithinsects.files.wordpress.com/2012/09/1-s2-0-s1631069112001643-gr1.jpg

Peneliti mengidentifikasi spesies serangga batang misterius yang hidup di pedalaman Pulau Mindoro, Filipina.Para peneliti yang mempublikasikan rincian penemuan mereka dalam jurnal Comptes Rendus Biologies menamai serangga batang itu Conlephasma enigma.

Julukan enigma diberikan karena posisinya dalam garis keturunan serangga batang dan daun masih misterius.Serangga batang yang berwarna spektakuler, dengan kepala berwarna hijau-biru dan badan berwarna oranye, tersebut hidup di tanah, bukan di pohon.

Para ilmuwan menganggap serangga yang menyemprotkan bau busuk untuk menghindari predator itu sangat unik sehingga memasukkannya ke genus tersendiri dan belum bisa mengetahui hubungannya dengan serangga batang yang lain atau serangga daun.

Marco Gottardo yang sedang belajar untuk meraih gelar PhD di University of Siena, Italia, termasuk salah satu yang meneliti spesimen serangga batang aneh yang ditemukan beberapa tahun lalu di Gunung Halcon, Filipina, oleh rekan ahli entomologinya, Oskar Conle.

"Kami bingung. Ini terlihat sangat berbeda dari serangga batang yang kami tahu di dunia dan menyadari ini sangat spesial. Kami menyimpulkan bahwa ini mewakili genus dan spesies serangga batang yang belum diketahui," kata Gottardo kepada BBC Nature.

Menurut para peneliti, serangga tanpa sayap yang punya badan gemuk dan kaki-kaki pendek itu telah beradaptasi dengan kehidupan vegetasi rendah di pegunungan hutan hujan karena serangga batang di kanopi hutan biasanya bertubuh dan kaki langsing untuk menyamarkan diri dengan batang dan daun.

"Karakter unik lain dari serangga batang baru itu adalah pola warnanya. (Serangga jantan) kepala dan kakinya berwarna hijau kebiruan, dan tubuh oranye dengan bintik segitiga warna hitam kebiruan pada punggungnya," katanya.








Peneliti menduga, serangga ini lebih menggunakan warna mencoloknya untuk memperingatkan predator dari pada untuk kamuflase.Kemampuan serangga batang baru itu untuk melepaskan semprotan ampuh dari kelenjar di kepala belakangnya juga digunakan untuk mempertahankan diri dari predator.

"Substansi itu disemprotkan saat serangga merasa terancam dan baunya sangat tidak enak, sepertinya untuk mengusir predator potensial seperti yang dilakukan sigung," kata Gottardo.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LinkWithin