Di beberapa negara, misalnya Indonesia, ulat api dikenal sebagai serangga ‘hama’, terutama pada tanaman perkebunan, misalnya kelapa, kelapa sawit, beberapa tanaman buah-buahan (rambutan, mangga, dan sebagainya). Dan, ulat ini ditakuti pula karena dampak sengatannya tersebut.
Bagaimana tidak, ulat yang lebih menyukai bagian bawah daun ini sering tidak terlihat dari atas, apalagi beberapa spesies berwarna hijau, mirip warna daun. Dan begitu tangan mencoba untuk meraih buah-buah di antara daun-daun tersebut, maka kemungkinan kulit kita bersentuhan dengan duri-duri beracun ulat ini sangat besar.
Ulat api termasuk ke dalam famili Limacodidae, ordo Lepidoptera (bangsa ngengat). Ulat ini ‘tidak berkaki’ atau apoda, meskipun jika diperhatikan dengan lebih jeli, di bagian ventral tubuhnya terdapat bangunan mirip mangkuk pengisap. Salah satu genus ulat api, yaitu Chalcocelis bertubuh mirip buah kolang-kaling, tanpa satupun duri beracun, berwarna putih kehijau-hijauan, dan tidak berkaki.
Itulah sebabnya, genus ini disebut secara umum sebagai Ulat Kolang-kaling. Pupa ulat api berbentuk bulat mirip telur, berwarna coklat tua, dan bertekstur agak keras, dan melekat pada daun. Ngengat berwarna coklat kusam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar